Teknologi Biometrik Wajah Vz Telapak Tangan, Mana yang Lebih Unggul?

Dua teknologi biometrik yang sangat populer dikalangan masyarakat saat ini adalah Face Scanning & Vein Scanning. Kedua teknologi biometrik tersebut berbeda yang memiliki keunggulan masing-masing.

Biometric face scanning atau pengenalan wajah bekerja dengan cara memetakan geometik unik wajah seseorang yang telah didaftarkan. Geometrik wajah yang dimaksud seperti jarak dagu ke dahi, jarak antar mata, panjang garis rahan, dll.

Biometric vein scanning atau pengenalan telapak tangan bekerja dengan menggunakan sensor inframerah untuk mendeteksi pola vena unik di telapak tangan seseorang.

Dengan menggunakan kedua teknologi biometrik ini, hasil sensor yang dilakukan seseorang akan diubah menjadi ID biometrik orang tersebut. Saat mereka memindai wajah atau telapak tangannya ke sebuah alat pemindai, sistem akan membaca dan mengidentifikasi kecocokan ID biometrik seseorang yang terdaftar.

Meskipun sama-sama menjadi teknologi yang banyak dipilih masyarakat karena keamanan dan keakuratannya, kedua teknologi biometrik ini tetap memiliki perbedaan. Berikut Fingerspot rangkum perbedaan antara teknologi biometrik wajah dan telapak tangan.

Perbedaan terlihat antara pengenalan wajah dan telapak tangan terletak pada area privasi. Menurut penelitian Frontiers in Psychology menghasilkan bahwa 518 pengisi kuesioner merasa penggunaan pengenalan wajah memiliki resiko besar terhadap informasi pribadi atau privasi mereka. Dari sini untuk menjaga privasi masing-masing pengguna, diciptakannya teknologi biometrik telapak tangan. Pola vena yang tersembunyi di tangan masing-masing pengguna yang dikombinasikan dengan cahaya inframerah dan kamera, menjadikan teknologi ini benar-benar menjadi pilihan untuk menghindarkan resiko pelanggaran privasi.

Selain privasi, akurasi adalah perbedaan terbesar kedua antara pengenalan wajah dan telapak tangan. Perlu diketahui, keakuratan biometrik diukur dengan dua faktor, yaitu

False Accept Rate (FAR) dan False Reject Rate (FRR). Semakin rendah angkanya, maka semakin akurat biometriknya.

Sederhananya FRR mendokumentasi data yang salah terhadap akses pengguna yang sah, sedangkan FAR mengidentifikasi pengguna yang tidak sah melakukan akses dengan data yang salah. Pengenalan wajah memiliki FAR dan FRR tertinggi dari semua biometrik di pasar.

Berkurangnya akurasi pengenalan wajah memungkinkan adanya kesalahan dalam mengidentifikasi pengguna. Faktanya beberapa alat pengenalan wajah bisa mengenali hanya satu data saja pada dua anak kembar. Namun dengan pengenalan telapak tangan, tidak akan bisa digandakan atau dimanipulasi, karena setiap pengguna pasti memiliki pola vena yang unik.

Keunggulan utama yang dimiliki pengenalan wajah dibandingkan dengan semua biometrik adalah kenyamanan. Terlepas dari resiko keamanan dan privasi, faktanya teknologi pengenalan wajah dapat secara otomatis mengidentifikasi pengguna dari jarak jauh. Misalkan, pada pengenalan wajah di smartphone, mereka memiliki fitur Face ID untuk memungkinkan pengguna membuka kunci ponsel mereka hanya dengan melihatnya.

Disisi lain, pengenalan telapak tangan tidak memiliki kemampuan dapat mengidentifikasi pengguna dari jarak jauh. Diperlukan mendekatkan telapak tangan ke alat pemindai untuk mengidentifikasi pengguna.

Fingerspot menawarkan fingerprint dengan identifikasi terbaru yaitu telapak tangan dengan pilihan 2 tipe: Revo WFV208BNC dan Revo WDV204BNC. Kedua mesin absensi ini memiliki termasuk alat pencatat kehadiran dengan teknologi Vein Scanning, yang memiliki berbagai alternatif identifikasi lainnya seperti: sidik jari, kartu, dan password. Pembeda antara keduanya, Revo WFV208BNC memiliki identifikasi lebih lengkap dengan tambahan identifikasi wajah. Kedua tipe mesin tersebut memiliki koneksi WiFi yang memudahkan Anda untuk mengunduh atau mengakses data absensi lebih praktis tanpa harus instalasi kabel jaringan.

Pengenalan wajah dan telapak tangan memiliki keunggulan yang berbeda, harus bijak dalam memilih dan perlu menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. 

***