Begini Cara Perusahaan Tetep Bertahan Meski Varian Omicron Melanda Indonesia

Tepatnya pada tanggal 24 November 2021 WHO telah mengkategorikan Omicron sebagai varian virus Corona yang patut untuk mendapatkan perhatian. Varian SARS-CoV-2 yang merupakan salah satu bentuk mutasi atau perubahan susunan genetik dari virus Corona ini telah dikategorikan sebagai variant of concern atau jenis virus Corona yang harus diperhatikan karena kemampuannya dalam membuat daya proteksi dari vaksin menurun.

Varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini telah masuk ke beberapa wilayah di tanah air. Meski memiliki dampak terbatas terhadap perekonomian Indonesia, namun semakin naiknya kasus persebaran Omicron perlu diwaspadai. Pemerintah pun telah menghimbau agar dunia usaha siap dalam membantu percepatan pelaksanaan vaksin booster agar dampak Omicron pada perekonomian nasional dapat tetap terkendali, sehingga kejadian pada varian Delta yang sempat membuat perekonomian terkontraksi cukup dalam tidak sampai terulang lagi.

Kondisi Sektor Usaha Terdampak Omicron

Melansir informasi dari katadata.co.id menurut Bank Indonesia (BI) kegiatan usaha akan kian menguat pada awal tahun 2022 karena ada beberapa sektor yang tidak banyak terdampak kemunculan varian Omicron, antara lain sebagai berikut:
  • Sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan SBT (Saldo Bersih Tertimbang) 1,96%
  • Sektor industri pengolahan dengan nilai SBT 2,74%
  • Sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,28%
  • Sektor listrik, gas dan air bersih stabil pada 0,29%
Meskipun beberapa sektor usaha tersebut tidak begitu terdampak, namun ada beberapa sektor usaha lain yang cukup terdampak akibat kemunculan varian Omicron, yakni:
  • Sektor konstruksi melambat di angka 0,29%
  • Sektor perdagangan, hotel dan restoran yang juga turut melambat dengan nilai SBT sebesar 0,01%
  • Sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan ikut melambat pada SBT 1,27%

Cara Perusahaan Hadapi Varian Omicron

Nah, jika perusahaan yang dimiliki saat ini termasuk pada sektor usaha yang cukup terdampak varian Omicron, sebaiknya tingkatkan kewaspadaan agar usaha tetap bisa bertahan, bahkan makin moncer. Apalagi saat ini varian Omicron di Indonesia mengalami kenaikan kasus yang mengharuskan pemerintah untuk membatasi mobilitas sehingga berdampak pada terhambatnya kegiatan bisnis di beberapa sisi.

Agar tidak semakin memburuk, yuk simak dulu beberapa tips untuk menjaga bisnis tetap hidup di masa pandemi seperti yang dilansir dalam laman Forbes berikut ini:

1. Maksimalkan Koneksi

Jangkaulah komunitas sesama bisnis di sekitar, yakni komunitas yang memfasilitasi kolaborasi antara pemilik usaha, tempat dagang, serta berbagai komunitas lokal lainnya.

2. Mengatur Jam Kerja

Jika jenis usaha yang dimiliki saat ini memungkinkan untuk dilakukan pembagian jam kerja, maka sebaiknya berlakukan shifting untuk menghindari berkumpulnya karyawan dalam jumlah banyak pada satu waktu. selain itu, dengan cara pembagian jam kerja ini maka akan dapat meningkatkan kemungkinan lebih banyak customer yang terlayani dalam 24 jam.

3. Menjaga Komunikasi dengan Customer

Masa pendemi membuat customer di seluruh sektor usaha ingin mengungkapkan hal yang tak biasa mereka alami seperti sebelum pandemi. Sebaiknya fasilitasi customer yang ingin berbicara atau menyampaikan apapun yang dirasakannya dengan mudah, misalnya dengan menyediakan berbagai media komunikasi sehingga staf perusahaan bisa berkomunikasi langsung untuk merespon dan membantu customer terkait berbagai kendala yang dialami selama menggunakan produk atau jasa perusahaan di masa pandemi. Dengan menjaga komunikasi pada customer maka kesempatan untuk menciptakan banyak pelanggan setia baru akan semakin terbuka.

Selain itu, jangan sungkan untuk bersikap terbuka dalam memberikan informasi pada customer terkait hambatan yang dialami perusahaan selama beroperasi di masa pandemi yang berdampak pada kualitas produk atau layanan, sehingga customer bisa memahami kondisinya dan tidak kecewa jika mendapati ketidaknyamanan pada produk atau layanan dari perusahaan yang telah dibelinya.

4. Menjalin Kerja Sama dengan Pihak Potensial

Beberapa pihak potensial yang baik untuk dirangkul dalam kerja sama di masa pandemi seperti satuan gugus tugas Covid-19, dewan kota serta lembaga penegak hukum setempat sebaiknya pertimbangkan untuk menjalin hubungan kerja sama. Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak potensial tersebut bisa bermanfaat untuk mendapatkan solusi agar bisnis tetap bisa berjalan di tengah pandemi. Sebaiknya segera hubungi dan sampaikan pada mereka terkait keinginan untuk berpartisipasi dalam mencari solusi bersama supaya pembatasan tidak berdampak buruk pada usaha. Dengan demikian, maka perusahaan dapat turut mendukung keselamatan masyarakat lebih luas, sekaligus menjaga bisnis tetap beroperasi.

5. Menjamin Kebersihan Tempat Kerja

Area kerja harus dibersihkan setiap hari oleh tenaga profesional dengan memberikan prosedur yang jelas agar kesehatan dan keselamatan seluruh staf terjamin. Maksimalkan pula upaya menjaga kebersihan tempat kerja dengan memberikan aturan sanitasi bagi seluruh staf di area kerja masing-masing pada awal dan akhir shift serta tetap menegakkan protokol kesehatan seperti yang digalakkan oleh pemerintah sebagai berikut:

Langkah Efektif Cegah Penularan Covid-19 Varian Omicron:
  • Memakai masker
  • Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
  • Mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer
  • Hindari ruangan dengan ventilasi buruk
  • Menerapkan etika batuk/bersin
  • Mengikuti program vaksinasi Covid-19

Agar lebih optimal gunakan pula mesin absensi touchless seperti Revo WDV 204BNC atau Revo WFV 208BNC. Kedua mesin absensi ini bisa mencatat scan kehadiran di tempat kerja dengan cara yang lebih higienis, yakni memakai identifikasi telapak tangan (vein scanning), sehingga staf tidak perlu menyentuh mesin absensi untuk scan absensi dengan sidik jari (fingerprint), maupun membuka masker untuk scan absensi dengan identifikasi wajah. Dengan begitu, semua staf yang ada di tempat kerja bisa tetap menggunakan masker selama bekerja serta meminimalisir kemungkinan terinveksi varian Omicron.

6. Menggunakan Teknologi

Manfaatkan berbagai teknologi yang dapat membantu mempermudah operasional usaha selama pandemi. Misalnya saja, jika toko fisik tidak boleh buka pada waktu tertentu, maka bisa memanfaatkan berbagai e-commerce. Pertimbangkan pula untuk menggunakan sistem pembayaran yang cashless dengan e-wallet.

Teknologi yang dapat digunakan untuk menunjang higienitas staf selama bertugas di area kerja dapat pula dimanfaatkan agar kebersihan, kesehatan dan keselamatan seluruh staf lebih terjaga. Misalnya saja untuk aktifitas pencatatan kehadiran staf setiap hari di area kerja dengan menggunakan teknologi mesin absensi yang lebih higienis.

Menjaga higienitas seluruh staf atau karyawan selama bekerja adalah keharusan agar mereka senantiasa sehat dan tidak rentan terkena varian Omicron ini. Jika tempat usaha menjadi tempat penularan Omicron dengan indikasi banyaknya staf yang terpapar, maka bukan tidak mungkin akan diambil kebijakan untuk menutup sementara usaha yang tentu akan berdampak pada kerugian perusahaan. Apalagi, meskipun pada beberapa sektor usaha mengalami perlambatan akibat munculnya varian Omicron, namun dari sisi ketenagakerjaan, penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan seiring membaiknya prospek kegiatan usaha secara keseluruhan di awal tahun ini. maka dari itu, sebaiknya jangan hanya berfokus pada upaya perekrutan karyawan, namun persiapkan dan imbangi dengan teknologi yang mendukung kebersihan, kesehatan dan keselamatan staf saat bekerja, salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi mesin absensi higienis.

***
Artikel kali pertama dipublikasikan pada Usaha Tetap Moncer Meski Omicron

Posting Komentar untuk " Begini Cara Perusahaan Tetep Bertahan Meski Varian Omicron Melanda Indonesia "