(Work from Home) yang Makin ‘Nge-Tren’ di Indonesia

(Work from Home) yang Makin ‘Nge-Tren’ di Indonesia


Bekerja selama 5 hari mulai Senin hingga Jumat, dari jam 9 pagi sampai 5 sore di kantor kini tak lagi menjadi satu-satunya sistem kerja yang didambakan oleh kebanyakan orang, bahkan banyak yang menganggapnya sudah ketinggalan zaman. Dengan semakin majunya teknologi, sistem kerja office hour 9 to 5 ini kian bergeser ke sistem kerja yang lebih fleksibel. Bekerja dari rumah, Work From Home (WFH) atau remote working bisa dikatakan sedang naik daun, atau lebih tepatnya disebut ‘pekerjaan yang kekinian’.

Jika melihat data Ipsos Australia, kita bisa mengetahui bahwa karyawan di Afrika dan Timur Tengah bisa lebih produktif bekerja dari rumah. Di Amerika sebanyak 25% juga lebih memilih bekerja dengan sistem jarak jauh ini, sebanyak 24% di Asia dan 9% di Eropa juga mengalami hal yang sama. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat sebanyak 34% karyawan yang berprofesi sebagai pekerja remote. Bukan karena pandemi COVID-19 semata ya.. tapi karena memang sedang banyak digemari. Pasalnya sistem kerja ini menawarkan banyak kemudahan dan kelebihan yang tidak didapat pada sistem kerja konvensional sebelumnya, Seperti :

  1. Lebih hemat, karena tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi, makan di luar, atau bahkan acara kurang penting dengan sesama rekan kerja.
  2. Sehat jasmani dan rohani, karena saat kerja di rumah tentu bebas beristirahat ketika fisik terasa lelah, serta jauh dari kemungkinan adanya ‘drama kantor’ yang sangat berpengaruh pada kondisi mental karyawan.
  3. Fleksibel, karena karyawan yang bekerja dari rumah bebas mengerjakan tugasnya kapan saja dan di mana saja, bahkan sambil melakukan kewajiban lain di rumah. Misalnya sambil bersih-bersih rumah atau bahkan merawat anak dan orangtua.

Segala manfaat yang ditawarkan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) ini tentu harus diimbangi dengan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang tinggi pada setiap tugas yang dikerjakan ya.. agar kerja bisa tetap efektif dengan hasil yang optimal. Gak mau kan dikatakan ‘magabut’ alias ‘makan gaji buta’ hanya karena kerjaan banyak yang gak beres.

Perlu juga untuk diketahui bahwa manfaat dari sistem kerja jarak jauh ini tak hanya dirasakan oleh karyawan. Perusahaan pun juga ikut merasakan berbagai kemudahan saat menerapkan sistem kerja remote bagi karyawannya, yakni:

  1. Hemat, karena dapat menekan biaya perekrutan, pengeluaran air, listrik, internet, pengadaan barang, sewa kantor dan berbagai pengeluaran rutin lainnya.
  2. Fleksibel, karena mulai dari proses perekrutan karyawan, meeting, briefing atau evaluasi kerja bisa dilakukan kapan saja di mana saja pada setiap karyawan dengan jadwal yang bisa lebih mudah diatur.
  3. Mengurangi masalah ketidakdisiplinan karyawan, seperti karyawan yang sering datang terlambat ke kantor, tidak masuk kerja tanpa izin, serta berbagai masalah kepegawaian lainnya.

Meski banyak manfaatnya, namun perusahaan tidak bisa asal-asalan nih dalam mempekerjakan karyawan untuk bekerja secara remote atau WFH ini. Rekrutlah karyawan yang berkualitas dan memiliki kemampuan manage diri yang baik, bisa bekerja secara mandiri di bawah pengawasan yang minim. 

Tak kalah penting juga, melengkapi sistem kerja dari rumah atau WFH ini dengan Fingerspot.iO yang telah banyak digunakan berbagai perusahaan di segala bidang dan skala usaha untuk mendukung dan mengoptimalkan kinerja karyawannya saat mengimplementasikan sistem kerja remote, jarak jauh, atau kerja dari rumah (WFH).

Posting Komentar untuk " (Work from Home) yang Makin ‘Nge-Tren’ di Indonesia "