Bagaimana Mengelola Kritikan Pedas?

Siapa sih yang suka dikritik? Pastinya banyak yang menjawab “tidak suka”. Kritikan bisa menjadi hal yang paling dihindari oleh banyak orang termasuk Anda. Apalagi bagi Anda yang baru saja masuk kerja dan berhadapan dengan senior yang judes. Harus bisa jaga sikap dan lisan agar tidak menjadi sasaran empuk. Kesalahan sekecil apapun, senior akan mengatakan hal yang tidak menyenangkan. Bahkan, kesalahan yang bukan Anda lakukan juga bisa menjadi bahan kritikan.

Namun, adanya kritikan juga dapat menyentil Anda untuk lebih memperhatikan kekurangan diri sendiri dan berusaha menjadi lebih baik.

Meskipun ada yang bilang kritikan sangat diperlukan demi meningkatkan kinerja, tidak semua orang bisa menanggapi kritikan dengan santai dan tenang. Baru saja dikritik ada yang sudah emosi duluan karena merasa dirinya tidak seperti yang diucapkan oleh si pengkritik. Ada juga yang malah berpikir negatif, sedih, takut dan tidak semangat kerja karena sudah dikritik habis-habisan. Anda harus bisa membedakan dua jenis kritikan yaitu kritikan membangun yang murni untuk membangun kualitas kerja dan kritikan pedas yang niatnya menjatuhkan mental Anda.

Lalu, bagaimana mengelola kritikan pedas di lingkungan kerja? Tipsnya dalah sebagai berikut:

1. Dengarkan dulu dan tahan emosi

Via pondokibu.com
Lebih baik dengarkan dulu kritikan yang ditujukan pada Anda, meskipun Anda merasa sudah bekerja dengan baik dan sesuai aturan. Simak dengan baik dan jangan diabaikan. Apapun yang diucapkan oleh si pengkritik, tetap ambil sisi positifnya.








2. Minta penjelasan dengan sopan

Via google.co.id
Setelah si pengkritik selesai menumpahkan keluhannya, mintalah untuk menjelaskan dengan sopan mengenai kinerja yang Anda lakukan selama ini. Kemudian, Anda bisa meminta sarannya agar ke depannya bisa memberikan hasil kinerja yang lebih bagus. Jangan lupa untuk mengucapkaan “maaf” dan “terima kasih” karena pastinya ada suatu hal dari diri kita yang membuatnya tak nyaman dan Anda merasa terbantu karena sudah diingatkan. Bagaimanapun menjaga hubungan lebih baik daripada adu mulut yang menimbulkan kebencian.

3. Evaluasi diri sendiri

Via www.gpdilc.com
Memang kritikan yang pedas seringkali membuat sakit hati dan sebal. Tapi, tidak ada salahnya bila Anda mengevaluasi diri sendiri dan melatih kepekaan dalam lingkungan kerja. Coba renungkan hasil kinerja Anda selama ini, apakah sudah sesuai target dan sesuai dengan keinginan perusahaan? Kemudian, apakah Anda pernah bersikap yang tidak menyenangkan sehingga atasan dan rekan lain menjadi tidak nyaman? Dengan menanyakan pertanyaan tersebut ke diri Anda sendiri, maka Anda bisa lebih peka, lebih mengenal diri sendiri, dan berusaha untuk introspeksi. Selain itu, Anda tak perlu sungkan untuk meminta pendapat dan saran rekan lain.

4. Fokus pada tugas dan kelebihan Anda

Kadang ada orang yang asal mengkritik tanpa melihat faktanya karena si pengkritik merasa iri dan tidak ingin Anda lebih sukses darinya. Jika sudah begini, Anda tetap harus fokus pada tugas dan kelebihan Anda. Jangan takut untuk menyanggah bila Anda memang melakukan hal yang benar, tapi tetaplah berbicara dengan sopan dan tenang agar tidak terjadi salah paham. Bisa saja, si pengkritik sedang mengalami hal yang buruk sehingga melampiaskan kemarahannya dengan mengkritik tanpa alasan yang jelas.

Kritikan akan selalu ada dan tidak dapat dihindari. Seperti yang dikatakan oleh Eleanor Roosevelt,

  ”Lakukan sesuai dengan apa yang hati Anda katakan karena Anda akan tetap menerima kritikan. Anda akan dikutuk jika Anda melakukannya, dan dikutuk jika Anda tidak melakukannya.”

Oleh karena itu, jangan takut dan hadapilah kritikan pedas mereka dengan prestasi. Tunjukkan bahwa Anda mampu bekerja dengan baik dan pantas berada di perusahaan tersebut.

Posting Komentar untuk " Bagaimana Mengelola Kritikan Pedas? "